Selasa, 09 Oktober 2012

Pengaruh Strategi Pemasaran Dan Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada pendapatan Bandar udara.




Kata pengantar

                        Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Pengaruh strategi pemasaran dan pengembangan produk dalam meningkatkan volume penjualan pada pendapatan bandara udara. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.



                                                                                                                                       Jakarta ,18 juni,2012
                                                                                                                                    Penulis






1.latar belakang masalah
Meningkatnya berbagai macam produk didorong oleh daya tarik pasar yang semakin menginginkan produk yang beragam, maka perusahaan menawarkan berbagai macam produk pengembangan yang beragam pula. Pengembangan produk inilah yang dilakukan dalam upaya menanggulangi penurunan penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pengembangan produk yang dilakukan oleh perusahaan serta manfaatnya terhadap peningkatan volume penjualan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses
analisa data pada penelitian ini dengan memakai teori Miles dan Hubermen yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan serta verifikasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tantangan/ kendala serta manfaat penerapan pengembangan produk bagi peningkatan volume penjualan. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa dengan diluncurkannya dua produk baru yaitu benang katun dan benang nilon ternyata mempunyai peran yang cukup besar dalam meningkatkan volume penjualan. Hal ini dapat dilihat dari kuatnya hubungan antara pengembangan produk yang dilakukan oleh perusahaan dengan dilakukannya penambahan produk baru terhadap besarnya jumlah penjualan yang diperoleh.

2. Tujuan dan manfaat                 

Dalam era persaingan bisnis yang ketat seperti sekarang para pemasar dituntut terus berusaha mempertahankan kesetiaan konsumen. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sekarang ini sangat beragam, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif, selain itu tentunya perusahaan harus melakukan kegiatan promosi untuk memperkenalkan dan memasarkan produk tersebut. Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran menggunakan kegiatan promosi untuk memasarkan produknya terhadap konsumen. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut penulis tertarik mengetahui lebih jelas dan mendalam tentang kegiatan biaya promosi dengan menggunakan metode analisa berdasarkan koefisien korelasi, determinasi dan persamaan regresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keeratan hubungan dan pengaruh antara biaya promosi terhadap peningkatan hasil penjualan produk . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dan pengaruh yang sangat erat dan signifikan antara biaya promosi terhadap hasil penjualan produk. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa biaya promosi serta hasil penjualan produk yang diperoleh dari. Data yang digunakan.
Semakin ketatnya persaingan didalam dunia usaha pada saat sekarang ini, membuat para pelaku usaha baik itu perseorangan atau persekutuan, ataupun dalam bentuk perusahaan baik itu perusahaan yang berasal dalam atau luar negeri haruslah memiliki faktor yang dapat dijadikan oleh perusahaan sebagai senjata dalam usahanya untuk memenangkan persaingan dengan para pesaingnya didunia bisnis. Kondisi seperti itulah yang pada akhirnya menyebabkan para pelaku usaha tersebut makin gencar berusaha untuk mencari solusi maupun program bisnis yang dapat meningkatkan daya saing perusahaa didalam bisnisnya. Namun demikian, meskipun perusahaan telah berusaha bersaing dan memberikan yang terbaik untuk konsumen belum tentu dapat menjamin akan berhasilnya usaha pencapaian tujuan perusahaan, karena tiap konsumen memiliki selera dan keinginan yang berbeda-beda. Maka dari itu setiap perusahaan memiliki strategi pemasaran yang berbeda-beda, tentunya strategi pemasaran yang diterapkanlah strategi terbaik disetiap perusahaan. Dengan melakukan hal tersebut perusahaan dapat menarik minat, ketertarikan, dan menggugah masyarakat untuk membeli produk barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Pemasaran lebih berhubungan dengan pelanggan dibandingkan dengan fungsi bisnis lain. Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen adalah inti pemikiran dan praktek pemasaran. Definisi dari pemasaran sendiri adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen dengan cara memberikan kepuasan. Pemasaran yang masuk akal menjadi penentu keberhasilan setiap perusahaan besar atau kecil bereorentasi yang laba atau nila laba domestic ataupun global. Pemasaran berlangsung selama adanya produk yang dihasilkan perusahaan, berusaha mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang telah ada dengna meningkatkan daya tarik dan kinerja produk, belajar dari hasil penjualan poduk dan mengelola kinerja dengan baik. Jika perusahan dapat memahami konsumen dengan baik, menciptakan produk yang memberikan nilai unggul, menetapkan harga, mendistribusikan dan mempromosikan dengan efektif, produk-produk tersebut akan terjual dengan  muda. Adapun dalam pemasaran dikenal istilah Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dengan 4P’s (four P’s) yang terdiri dari product (produk), Price (harga), Place (tempat/distribusi) dan Promotion (promosi).
Empat variabel tersebut saling berhubungan dan membentuk sebuah paket utuh yang akan menentukan derajat kesuksesan program pemasaran yang dijalankan, Adapun penjelasan dari variabel tersebut adalah :
1.      Produk
Sebuah produk dirancang untuk memuaskan kebutuhan konsumen.Strategi produk meliputi sejumlah keputusan tentang kegunaan, kualitas, fitur, merek dagang, model, kemasan, garansi, desain, dan pilihan (macam produk). Keputusan untuk melakukan perubahan pada karakteristik produk mutlak diperlukan seiring dengan perputaran produk tersebut.
2.      Harga
Selain harga yang ditetapkan untuk sebuah produk yang dijual kepada konsumen, penentuan harga mencakup beberapa kebijakan manajemen mengenai diskon, harga, kredit, periode pembayaran, pembayaran pemindhan dan sebagainya.
3.      Lokasi
Menempatkan produk berarti menyediakan produk pada tempat (pasar) yang tepat dan di waktu yang tepat pula. Strategi distribusi produk meliputi sejumlah keputusan seperti lokasi dan daerah toko, tingkat inventaris produk, lokasi ruang pajang produk, serta jenis pengiriman produk tersebut.
4.      Promosi
Promosi bermaksud untuk dan membujuk target konsumen dalam hal nilai dari produk yang dijual. Penentuan media yang digunakan merupakan bagian penting dari sebuah promosi produk.

Bauran pemasaran merupakan salah satiu konsep utama dalam pemasaran modern. Definisi bauran pemasaran adalah sebagai seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi  permintaan produknya. Program pemasaran efektif mencampurkan semua elemen bauran pemasaran ke dalam program yang terkoordinasi dan dirancang untuk mencapai sasaran pemasaran perusahaan dengan memberikan nilai kepada konsumen. Bauran pemasaran membentuk perangkat alat taktis perusahaan untuk menetapkan posisi yang kuat dalam target pasar.Selain itu perusahaan harus mempunyai perencanaan yang strategis yang dapat digambarkan sebagai sebuah metode untuk mencapai sebuah tujuan dengan mengantisipasi hal yang akan terjadi dan menentukan tindakan yang perlu dilakukan. Kebutuhan akan perencanaan didalam bisnis adalah mengetahui posisi perusahaan, dan posisi yang akan datang, serta bagaimana proses untuk mencapai posisi yang akan datang tersebut. Sebuah perencanaan pemasaran adalah sebuah dokumen kerja yang dimaksudkan untuk mengukur kinerja perusahaan. Setiap bagian dari perusahaan harus merencanakan tujuan, seluruh rencana atau tujuan perusahaan harus konsisten dengan strategi bisnis perusahaan secara keseluruhan.Sebuah perencanaan pemasaran akan dapat membantu perusahaan dalam dalam menentukan keputusan sejumlah hal yang berhubungan dengan pemilihan media, promosi, pembuatan iklan produk, ataupun anggaran perusahaan.
Promosi merupakan salah satu cakupan bauran pemasaran yang penting dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan dan juga sebagai suatu cara memberikan informasi kepada masyarakat tentang barang atau jasa yang dihasilkan sebuah perusahaan. Promosi juga berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk sasaran untuk membelinya. Oleh karena itu, perusahaan selalu membangun komunikasi sebaik mungkin kepada konsumennya dan calon konsumennya melalui promosi. Penerapan kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan meliputi Advertising (periklanan), Sales Promotion (promosi penjualan), Personal Selling (penjualan personal), Publicity (publisitas). Kegiatan promosi ini biasa dikenal dengan istilah Bauran Promosi (Marketing Mix).
Promosi juga menentukan keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya promosi bisa di gambarkan sebagai salah satu kekuatan perusahaan. Promosi lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan dari promosi. Karena itu lebih baik merencanakan suatu promosi untuk target pelanggan sehubungan dengan prilaku umum.Sasaran dari suatu promosi tergantung pada perilaku umum target konsumen. Sekali para pemasar mengerti dinamika yang terjadi terhadap kategori produk dan telah menentukan konsumen dan perilaku konsumen, maka perusahaan dapat memilih alat promosi guna mencapai tujuan perusahaan. Alat promosi yang digunakan tiap perusahaan juga dapat berbeda tergantung dari kebutuhan dan tujuan perusahaan masing – masing. Alat-alat promosi penjualan adalah kupon, potongan harga, premi, program pemasarn loyalitas, kontes, undian,sample dan promosi pembelian. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Komunikasi pemasaran juga bertujuan menunjukkan keberadaan suatu produk dipasaran. Promosi berhubungan erat dengan komunikasi. Ketika perusahaan mengembangkan produk baru, mengubah yang lama atau bahkan mencoba meningkatkan penjualan atas barang dan jasa yang ada, perusahaan harus menginformasikan pesan penjualannya kepada calon pelanggan. Para pemasar mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan dan produk-produknya melalui program promosinya.

Adapun tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Secara rinci tujuan promosi dapat di jabarkan sebagai berikut.

1.      Menginformasikan, dapat berupa :
• Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru.
• Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk.
• Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
• Menjelaskan cara kerja suatu produk.
• Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan.
• Meluruskan kesan yang keliru.

2.      Membujuk pelanggan sasaran untuk :
• Membentuk pilihan merk.
• Mengalihkan pilihan ke merk tertentu.
• Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
• Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.

3.      Mengingatkan dapat terdiri atas :
• Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan
• Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk ke perusahaan.
• Membuat pembeli ingat meskipun tidak ada iklan.

Jika ditinjau dari sudut pandang ekonomi, maka tujuan dari promosi ini adalah menggeser kurva permintaan akan produk perusahaan ke kanan dan membuat permintaan menjadi inelastis (dalam kasus harga naik) dan elastis (dalam kasus harga turun). Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut dengan Bauran Promosi (Promotion mix, Promotion blend, Communication mix) adalah :
1. Personal Selling
2. Mass Selling
3. Sales promotion
4. Public Relations
5. Direct Marketing
Pelaksanan kegiatan promosi dalam suatu perusahaan merupakan keharusan untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Namun promosi yang digunakan tentu harus efektif
dan tepat sehingga dapat meningkatkan penjualan perusahaan.

1.      Kemampuan Memperoleh Laba
Dalam perhitungan keuangan dikhawatirkan bemasalah atau bias,karena beberapa sebab biaya-biaya yang dikeluarkan departemen lain tetapi bukan merupakan bagian biaya Bandar udara.Ada beberapa factor lain yang dapat mengurangi mutu perhitungan keuangan Bandar udara yang dapat menyesatkan dalam pengambilan keputusan manajemen.sebagian Bandar udara bukan satuan yang membuat perhitungan sendiri mengenai keuangan melainkan merupakan bagian dari system admnistrasi organisasi pemerintahan yang lebih besar.

2.      Pemaksimumam Pendapatan
Pendapatan Bandar udara dapat pula dimaksimalkan dengan pemanfaatan peluang komersial yang ada.Pandangan yang masih berlaku bagi kebanyakan Bandar udara ialah kurang menyadari potensi komersial suatu Bandar udara.Pengelolaan konsesi tampaknya masih perlu ditingkatkan  terutama dalam penghimpunan pendapatan dari konsesi dan pungutan yang dikenakan berdsarkan pada sewa tetap suatu ruang,bukan atas volume penjualan atau laba usaha penggunaan ruang tersebut.dalam upaya memaksimumkan pendapatan,Bandar-bandar udara Negara sedang berkembang juga kalah dalam adu kekuatan.



a.         Struktur Biaya Bandar Udara
            1. Jenis-jenis Biaya
                  (Norman Ashford & paul H. Wright, 1979: 12-13)
a.       Pengeluaran Untuk Operasi
1.   Biaya pemeliharaan, besarnya tidak bergantung pada volume lalu-lintas  untuk kawasan pendaratan (landas pacu, landas hubung, landas parkir, pencahayaan, dll).
2.   Biaya Operasi, besarnya bergantung pada volume lalu-lintas untuk administrasi dan staf, perlengkapan, dan pengamanan.
b.      Pengeluaran bukan untuk Operasi
Pengeluaran jenis ini mencakupbiaya yang tidak dapat dibatalkan yang mencakup pembayaran bunga dan biaya penyusutan asset tetap seprti landas pacu, landas hubung.
2.      Komposisi Biaya
(Dari Rigas Doganis, 1992: 45-48: Perbandingan Nilai dalam struktur biaya diambil dari biaya rata-rata bandar udara Eropa Barat tahun 1980-an)
a.    Biaya staf (42%) mencakup petugas penanganan penumpang dan bagasi, penanganan kargo, jasa boga, pelayanan toko bebas pajak.
b.   Biaya modal (22%) mencakup pembayaran bunga dan biaya Penyusutan.
c.    Biaya operasi lainnya (11%).
d.    Biaya administrasi (4%).
e.    Biaya pemeliharaan dan perbaikan (9%).
f.    Layanan yang dibeli dari luar (12%) seperti air bersih, tenaga listrik, dll.


3.      Biaya Rata-Rata
Kondisi ini menunjukkan, bahwa konsentrasi lalu-lintas udara dalam satu daerah dengan bandar-bandar udara besar dalam jumlah sedikit akan mengeluarkan biaya bandar udara lebih rendah dibandingkan dengan menyebarkan layanan udara ke bandar-bandar udara kecil dalam jumlah banyak.
b.         Sumber-sumber Pendapatan Bandar Udara
            1.   Pengukuran keluaran Bandar Udara
                  a.   Pergerakan Angkutan Udara
Keluaran (output) bandar udara dapat diukur melalui jumlah pergerakan yang ditangani (tinggal landas dan pendaratan) yaitu kegiatan landas pacu, landas hubung, dan fasilitas yang berkaitan dengan jumlah pergerakan peswat terbang.
      b.   Penumpang dan Kargo yang Ditangani
Keluaran bandar udara dapat pula diukur melalui volume penumpang atau kargo dan pos datang atau diturunkan dan yang berangkat atau dinaikkan, berkaitan dengan ukuran dan keadaan fasilitas terminal.
c.       Satuan Muatan (work-load units atau WLU)
Keluaran bandar udara jenis ini diukur pada satuan penumpang dan kargo secara bersama-sama, dengan menyatakan satuan penumpang ke dalam ekivalen berat seperti passenger tonnes dan passenger tonne-kilometers.
            2.   Kategori Sumber Pendapatan Bandar  Udara
                  (Disimpulkan dari Rigas Doganis, 1992: 53, 54)
                 
                  a.   Pendapatan Aeronautical atau Lalu-Lintas
Jenis pendapatan ini bersumber langsung dari pengoperasian dan pendaratan pesawat udara, penumpang atau kargo
      b.   Pendapatan Non-Aeronautical atau Komersial
Jenis pendapatan ini bersumber dari kegiatan komersial yang tidak berkaitan dengan pesawat udara di terminal dan lahan bandar udara (airport land).
                                   3.      Komposisi Pendapatan
(disarikan dari Rigas Doganis, 1992: 54-55)
Perbandingan tentang struktur pendapatan diambil dari Pendapatan rata-rata bandar udara di Eropa tahun 1989:
a.  Pendapatan Aeronautical (lalu lintas) sebesar 56% yang terdiri atas pendaratan pesawat terbang 21%, layanan penumpang 20%, parkir pesawat 1%, penanganan 13%, lain-lain 1%.
b.  Pendapatan Non-Aeronautical (komersial) sebesar 44% yang terdiri atas pendapatan sewa 8%, konsesi 16%, tagihan 4%, penjualan langsung 4%, parkir kendaraan 2%, lain-lain 10%.
                       4.      Perubahan Proporsi Sumber Pendapatan
                  (disarikan dari rigas Doganis, 1992: 54-55)
Dari hasil pengamatan terhadap bandar-bandar udara di Eropa diperoleh bahwa bandar udara yang lebih kecil cenderung hampir keseluruhan sumber pendapatannya datang dari kegiatan aeronautika. Dengan bertambah banyak lalu-lintas yang dilayani, pendapatan bandar udara dari sektor komersial kontribusinya meningkat dalam pendapatan total.
                 c.                   Dasar Perhitungan Pembebanan biaya
            1.   Biaya Pendaratan (Landing fee)
                  Jenis-jenis formula pungutan berdasarkan berat, sebagai berikut :
a.       Tingkat harga tetap untuk setiap tonne atau satuan berat jenis lain, tanpa memperhatikan berat keseluruhan, sehingga total pungutan menjadi jumlah tonne dikalikan satuan harga/tarif.
b.      Tingkat harga berbeda-beda untuk setiap satuan berat menurut berat keseluruhan, semakin berat harga keseluruhan semakin tinggi harga/tarif setiap satuan.
c.       Tingkat harga ditentukan secara kumulatif atau interval berat tertentu.
            2.   Biaya Parkir dan Hanggar
Biaya ini mencakup penempatan pesawat udara di apron, taxiways ramps, atau hanggar. Besar pungutan berdasarkan pada berat pesawat udara atau luas ruang yang dibutuhkan yaitu bentangan sayap dikalikan panjangnya.
            3.   Biaya untuk Penumpang
Biaya penumpang, biasanya diberlakukan bagi penumpang yang berangkat saja, tetapi beberapa bandar udara memberlakukannya terhadap penumpang yang datang melalui bandar udara yang bersangkutan.
4.      Biaya untuk bidang aeronautical lain
a.       Biaya untuk alat bantu navigasi terminal
Biaya ini berasal dari beberapa bandar udara yang tidak memasukkan biaya pengawasan lalu-lintas udara untuk pendekatan dan biaya selama di darat ke dalam pendapatan pendaratan pesawat udara atau juga tidak dicantumkan secara terpisah.
                  b.   Biaya untuk penjualan bahan bakar
Biaya ini sebagai royalti terhadap konsesi penjualan bahan bakar di bandar udara di samping pendapatan dari lahan.
                  c.   Biaya untuk Fasilitas Khusus
Biaya ini mencakup dari penggunaan fasilitas naik turun penumpang yang dihitung terpisah antara garbarata dan kendaraan untuk penumpang atau hal-hal lain yang diatur berbeda antara bandara satu dengan bandara lainnya.
d.         Kebijakan Harga
            1.   Faktor yang Berpengaruh dalam Kebijakan harga
Mengacu pada prinsip tersebut, penetapan harga tidak terlepas dari konsekuensi-konsekuensi sebagai berikut :
a.   Kesediaan pemerintah mendukung pengembangan dan investasi bagi bandar udara, bahkan memberikan subsidi jika menghadapi kerugian dalam beroperasi.
b.   Kebijakan harga cenderung didasarkan pada penutupan biaya yang dikeluarkan bandar udara.
c.   Bandar udara seharusnya terbuka dan bebas bagi semua pengguna tanpa membeda-bedakan antara pengguna satu dari lainnya (pesawat udara milik sendiri atau asing).
            2. Jenis kebijakan
                  a.   Penetapan harga rata-rata, tanpa memperhitungkan biaya yang dibebankan pada bandar udara oleh pengguna secara individual.
                  b.   Penetapan harga rata-rata bagi pesawat udara berukuran besar yang memerlukan landas pacu lebih panjang dan lebih kuat.
                  c.   Pengenaan harga lebih tinggi pada pungutan untuk pendaratan pesawat atau pungutan untuk penumpang bagi penerbangan jarak jauh, atas dasar bahwa biaya bandar udara merupakan porsi kecil saja terhadap biaya operasi keseluruhan.
4.      Kesimpulan
                          Pemasaran lebih berhubungan dengan pelanggan dibandingkan dengan fungsi bisnis lain. Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen adalah inti pemikiran dan praktek pemasaran. Definisi dari pemasaran sendiri adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen dengan cara memberikan kepuasan. Pemasaran yang masuk akal menjadi penentu keberhasilan setiap perusahaan besar atau kecil bereorentasi yang laba atau nila laba domestik ataupun global. Pemasaran berlangsung selama adanya produk yang dihasilkan perusahaan, berusaha mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang telah ada dengna meningkatkan daya tarik dan kinerja produk, belajar dari hasil penjualan poduk dan mengelola kinerja dengan baik. Jika perusahan dapat memahami konsumen dengan baik, menciptakan produk yang memberikan nilai unggul, menetapkan harga, mendistribusikan dan mempromosikan dengan efektif, produk-produk tersebut akan terjual dengan  muda. Adapun dalam pemasaran dikenal istilah Bauran Pemasaran (Marketing)
                         Alat promosi yang digunakan tiap perusahaan juga dapat berbeda tergantung dari kebutuhan dan tujuan perusahaan masing – masing. Alat-alat promosi penjualan adalah kupon, potongan harga, premi, program pemasarn loyalitas, kontes, undian,sample dan promosi pembelian. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi