Kata pengantar
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Pengaruh strategi
pemasaran dan pengembangan produk dalam meningkatkan volume penjualan pada
pendapatan bandara udara. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan
itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Jakarta ,18 juni,2012
Penulis
1.latar belakang masalah
Meningkatnya berbagai
macam produk didorong oleh daya tarik pasar yang semakin menginginkan produk
yang beragam, maka perusahaan menawarkan berbagai macam produk pengembangan yang
beragam pula. Pengembangan produk inilah
yang dilakukan dalam upaya menanggulangi penurunan penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pelaksanaan pengembangan produk
yang dilakukan oleh perusahaan serta manfaatnya terhadap peningkatan volume penjualan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan
studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer
dan sekunder, dengan teknik pengumpulan data
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses
analisa data pada penelitian ini dengan memakai teori Miles dan Hubermen yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan serta verifikasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tantangan/ kendala serta manfaat penerapan pengembangan produk bagi peningkatan volume penjualan. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa dengan diluncurkannya dua produk baru yaitu benang katun dan benang nilon ternyata mempunyai peran yang cukup besar dalam meningkatkan volume penjualan. Hal ini dapat dilihat dari kuatnya hubungan antara pengembangan produk yang dilakukan oleh perusahaan dengan dilakukannya penambahan produk baru terhadap besarnya jumlah penjualan yang diperoleh.
analisa data pada penelitian ini dengan memakai teori Miles dan Hubermen yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan serta verifikasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tantangan/ kendala serta manfaat penerapan pengembangan produk bagi peningkatan volume penjualan. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa dengan diluncurkannya dua produk baru yaitu benang katun dan benang nilon ternyata mempunyai peran yang cukup besar dalam meningkatkan volume penjualan. Hal ini dapat dilihat dari kuatnya hubungan antara pengembangan produk yang dilakukan oleh perusahaan dengan dilakukannya penambahan produk baru terhadap besarnya jumlah penjualan yang diperoleh.
2. Tujuan dan
manfaat
Dalam
era persaingan bisnis yang ketat seperti sekarang para pemasar dituntut terus
berusaha mempertahankan kesetiaan konsumen. Peningkatan taraf hidup dan gaya
hidup masyarakat yang sekarang ini sangat beragam, membuat perusahaan harus
dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif, selain itu tentunya
perusahaan harus melakukan kegiatan promosi untuk memperkenalkan dan memasarkan
produk tersebut. Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran menggunakan kegiatan
promosi untuk memasarkan produknya terhadap konsumen. Berdasarkan latar
belakang penelitian tersebut penulis tertarik mengetahui lebih jelas dan
mendalam tentang kegiatan biaya promosi dengan menggunakan metode analisa berdasarkan
koefisien korelasi, determinasi dan persamaan regresi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui keeratan hubungan dan pengaruh antara biaya promosi
terhadap peningkatan hasil penjualan produk . Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan dan pengaruh yang sangat erat dan signifikan antara biaya promosi
terhadap hasil penjualan produk. Data yang digunakan adalah data sekunder
berupa biaya promosi serta hasil penjualan produk yang diperoleh dari. Data
yang digunakan.
Semakin ketatnya
persaingan didalam dunia usaha pada saat sekarang ini, membuat para pelaku
usaha baik itu perseorangan atau persekutuan, ataupun dalam bentuk perusahaan
baik itu perusahaan yang berasal dalam atau luar negeri haruslah memiliki
faktor yang dapat dijadikan oleh perusahaan sebagai senjata dalam usahanya
untuk memenangkan persaingan dengan para pesaingnya didunia bisnis. Kondisi
seperti itulah yang pada akhirnya menyebabkan para pelaku usaha tersebut makin
gencar berusaha untuk mencari solusi maupun program bisnis yang dapat
meningkatkan daya saing perusahaa didalam bisnisnya. Namun demikian, meskipun
perusahaan telah berusaha bersaing dan memberikan yang terbaik untuk konsumen
belum tentu dapat menjamin akan berhasilnya usaha pencapaian tujuan perusahaan,
karena tiap konsumen memiliki selera dan keinginan yang berbeda-beda. Maka dari
itu setiap perusahaan memiliki strategi pemasaran yang berbeda-beda, tentunya
strategi pemasaran yang diterapkanlah strategi terbaik disetiap perusahaan.
Dengan melakukan hal tersebut perusahaan dapat menarik minat, ketertarikan, dan
menggugah masyarakat untuk membeli produk barang atau jasa yang dihasilkan
perusahaan tersebut.
Pemasaran lebih berhubungan dengan pelanggan dibandingkan dengan fungsi bisnis lain. Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen adalah inti pemikiran dan praktek pemasaran. Definisi dari pemasaran sendiri adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen dengan cara memberikan kepuasan. Pemasaran yang masuk akal menjadi penentu keberhasilan setiap perusahaan besar atau kecil bereorentasi yang laba atau nila laba domestic ataupun global. Pemasaran berlangsung selama adanya produk yang dihasilkan perusahaan, berusaha mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang telah ada dengna meningkatkan daya tarik dan kinerja produk, belajar dari hasil penjualan poduk dan mengelola kinerja dengan baik. Jika perusahan dapat memahami konsumen dengan baik, menciptakan produk yang memberikan nilai unggul, menetapkan harga, mendistribusikan dan mempromosikan dengan efektif, produk-produk tersebut akan terjual dengan muda. Adapun dalam pemasaran dikenal istilah Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dengan 4P’s (four P’s) yang terdiri dari product (produk), Price (harga), Place (tempat/distribusi) dan Promotion (promosi).
Pemasaran lebih berhubungan dengan pelanggan dibandingkan dengan fungsi bisnis lain. Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen adalah inti pemikiran dan praktek pemasaran. Definisi dari pemasaran sendiri adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen dengan cara memberikan kepuasan. Pemasaran yang masuk akal menjadi penentu keberhasilan setiap perusahaan besar atau kecil bereorentasi yang laba atau nila laba domestic ataupun global. Pemasaran berlangsung selama adanya produk yang dihasilkan perusahaan, berusaha mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang telah ada dengna meningkatkan daya tarik dan kinerja produk, belajar dari hasil penjualan poduk dan mengelola kinerja dengan baik. Jika perusahan dapat memahami konsumen dengan baik, menciptakan produk yang memberikan nilai unggul, menetapkan harga, mendistribusikan dan mempromosikan dengan efektif, produk-produk tersebut akan terjual dengan muda. Adapun dalam pemasaran dikenal istilah Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dengan 4P’s (four P’s) yang terdiri dari product (produk), Price (harga), Place (tempat/distribusi) dan Promotion (promosi).
Empat variabel tersebut saling berhubungan
dan membentuk sebuah paket utuh yang akan menentukan derajat kesuksesan program
pemasaran yang dijalankan, Adapun penjelasan dari variabel tersebut adalah :
1.
Produk
Sebuah produk
dirancang untuk memuaskan kebutuhan konsumen.Strategi produk meliputi sejumlah
keputusan tentang kegunaan, kualitas, fitur, merek dagang, model, kemasan,
garansi, desain, dan pilihan (macam produk). Keputusan untuk melakukan
perubahan pada karakteristik produk mutlak diperlukan seiring dengan perputaran
produk tersebut.
2.
Harga
Selain harga
yang ditetapkan untuk sebuah produk yang dijual kepada konsumen, penentuan harga
mencakup beberapa kebijakan manajemen mengenai diskon, harga, kredit, periode
pembayaran, pembayaran pemindhan dan sebagainya.
3.
Lokasi
Menempatkan
produk berarti menyediakan produk pada tempat (pasar) yang tepat dan di waktu
yang tepat pula. Strategi distribusi produk meliputi sejumlah keputusan seperti
lokasi dan daerah toko, tingkat inventaris produk, lokasi ruang pajang produk,
serta jenis pengiriman produk tersebut.
4.
Promosi
Promosi
bermaksud untuk dan membujuk target konsumen dalam hal nilai dari produk yang
dijual. Penentuan media yang digunakan merupakan bagian penting dari sebuah
promosi produk.
Bauran
pemasaran merupakan salah satiu konsep utama dalam pemasaran modern. Definisi
bauran pemasaran adalah sebagai seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat
dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu
yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Program pemasaran
efektif mencampurkan semua elemen bauran pemasaran ke dalam program yang
terkoordinasi dan dirancang untuk mencapai sasaran pemasaran perusahaan dengan
memberikan nilai kepada konsumen. Bauran pemasaran membentuk perangkat alat
taktis perusahaan untuk menetapkan posisi yang kuat dalam target pasar.Selain
itu perusahaan harus mempunyai perencanaan yang strategis yang dapat
digambarkan sebagai sebuah metode untuk mencapai sebuah tujuan dengan
mengantisipasi hal yang akan terjadi dan menentukan tindakan yang perlu
dilakukan. Kebutuhan akan perencanaan didalam bisnis adalah mengetahui posisi
perusahaan, dan posisi yang akan datang, serta bagaimana proses untuk mencapai
posisi yang akan datang tersebut. Sebuah perencanaan pemasaran adalah sebuah
dokumen kerja yang dimaksudkan untuk mengukur kinerja perusahaan. Setiap bagian
dari perusahaan harus merencanakan tujuan, seluruh rencana atau tujuan
perusahaan harus konsisten dengan strategi bisnis perusahaan secara
keseluruhan.Sebuah perencanaan pemasaran akan dapat membantu perusahaan dalam
dalam menentukan keputusan sejumlah hal yang berhubungan dengan pemilihan
media, promosi, pembuatan iklan produk, ataupun anggaran perusahaan.
Promosi
merupakan salah satu cakupan bauran pemasaran yang penting dalam memasarkan
barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan dan juga sebagai suatu cara
memberikan informasi kepada masyarakat tentang barang atau jasa yang dihasilkan
sebuah perusahaan. Promosi juga berarti aktivitas yang mengkomunikasikan
keunggulan produk dan membujuk sasaran untuk membelinya. Oleh karena itu,
perusahaan selalu membangun komunikasi sebaik mungkin kepada konsumennya dan
calon konsumennya melalui promosi. Penerapan kegiatan promosi yang dilakukan
oleh perusahaan meliputi Advertising (periklanan), Sales Promotion (promosi
penjualan), Personal Selling (penjualan personal), Publicity (publisitas).
Kegiatan promosi ini biasa dikenal dengan istilah Bauran Promosi (Marketing
Mix).
Promosi juga menentukan keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya promosi bisa di gambarkan sebagai salah satu kekuatan perusahaan. Promosi lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan dari promosi. Karena itu lebih baik merencanakan suatu promosi untuk target pelanggan sehubungan dengan prilaku umum.Sasaran dari suatu promosi tergantung pada perilaku umum target konsumen. Sekali para pemasar mengerti dinamika yang terjadi terhadap kategori produk dan telah menentukan konsumen dan perilaku konsumen, maka perusahaan dapat memilih alat promosi guna mencapai tujuan perusahaan. Alat promosi yang digunakan tiap perusahaan juga dapat berbeda tergantung dari kebutuhan dan tujuan perusahaan masing – masing. Alat-alat promosi penjualan adalah kupon, potongan harga, premi, program pemasarn loyalitas, kontes, undian,sample dan promosi pembelian. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Komunikasi pemasaran juga bertujuan menunjukkan keberadaan suatu produk dipasaran. Promosi berhubungan erat dengan komunikasi. Ketika perusahaan mengembangkan produk baru, mengubah yang lama atau bahkan mencoba meningkatkan penjualan atas barang dan jasa yang ada, perusahaan harus menginformasikan pesan penjualannya kepada calon pelanggan. Para pemasar mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan dan produk-produknya melalui program promosinya.
Promosi juga menentukan keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya promosi bisa di gambarkan sebagai salah satu kekuatan perusahaan. Promosi lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan dari promosi. Karena itu lebih baik merencanakan suatu promosi untuk target pelanggan sehubungan dengan prilaku umum.Sasaran dari suatu promosi tergantung pada perilaku umum target konsumen. Sekali para pemasar mengerti dinamika yang terjadi terhadap kategori produk dan telah menentukan konsumen dan perilaku konsumen, maka perusahaan dapat memilih alat promosi guna mencapai tujuan perusahaan. Alat promosi yang digunakan tiap perusahaan juga dapat berbeda tergantung dari kebutuhan dan tujuan perusahaan masing – masing. Alat-alat promosi penjualan adalah kupon, potongan harga, premi, program pemasarn loyalitas, kontes, undian,sample dan promosi pembelian. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Komunikasi pemasaran juga bertujuan menunjukkan keberadaan suatu produk dipasaran. Promosi berhubungan erat dengan komunikasi. Ketika perusahaan mengembangkan produk baru, mengubah yang lama atau bahkan mencoba meningkatkan penjualan atas barang dan jasa yang ada, perusahaan harus menginformasikan pesan penjualannya kepada calon pelanggan. Para pemasar mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan dan produk-produknya melalui program promosinya.
Adapun
tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk
serta mengingatkan pelanggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Secara
rinci tujuan promosi dapat di jabarkan sebagai berikut.
1.
Menginformasikan,
dapat berupa :
• Menginformasikan
pasar mengenai keberadaan suatu produk baru.
• Memperkenalkan
cara pemakaian yang baru dari suatu produk.
• Menyampaikan
perubahan harga kepada pasar.
• Menjelaskan
cara kerja suatu produk.
•
Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan.
• Meluruskan
kesan yang keliru.
2.
Membujuk
pelanggan sasaran untuk :
• Membentuk
pilihan merk.
• Mengalihkan
pilihan ke merk tertentu.
• Mengubah
persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
• Mendorong
pembeli untuk belanja saat itu juga.
3.
Mengingatkan
dapat terdiri atas :
• Mengingatkan
pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan
• Mengingatkan
pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk ke perusahaan.
• Membuat
pembeli ingat meskipun tidak ada iklan.
Jika
ditinjau dari sudut pandang ekonomi, maka tujuan dari promosi ini adalah
menggeser kurva permintaan akan produk perusahaan ke kanan dan membuat
permintaan menjadi inelastis (dalam kasus harga naik) dan elastis (dalam kasus
harga turun). Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang
sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas
khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut dengan Bauran Promosi
(Promotion mix, Promotion blend, Communication mix) adalah :
1.
Personal Selling
2.
Mass Selling
3.
Sales promotion
4.
Public Relations
5.
Direct Marketing
Pelaksanan
kegiatan promosi dalam suatu perusahaan merupakan keharusan untuk mendukung
tercapainya tujuan perusahaan. Namun promosi yang digunakan tentu harus efektif
dan
tepat sehingga dapat meningkatkan penjualan perusahaan.
1. Kemampuan
Memperoleh Laba
Dalam
perhitungan keuangan dikhawatirkan bemasalah atau bias,karena beberapa sebab
biaya-biaya yang dikeluarkan departemen lain tetapi bukan merupakan bagian
biaya Bandar udara.Ada beberapa factor lain yang dapat mengurangi mutu
perhitungan keuangan Bandar udara yang dapat menyesatkan dalam pengambilan
keputusan manajemen.sebagian Bandar udara bukan satuan yang membuat perhitungan
sendiri mengenai keuangan melainkan merupakan bagian dari system admnistrasi
organisasi pemerintahan yang lebih besar.
2. Pemaksimumam
Pendapatan
Pendapatan
Bandar udara dapat pula dimaksimalkan dengan pemanfaatan peluang komersial yang
ada.Pandangan yang masih berlaku bagi kebanyakan Bandar udara ialah kurang
menyadari potensi komersial suatu Bandar udara.Pengelolaan konsesi tampaknya
masih perlu ditingkatkan terutama dalam penghimpunan pendapatan dari
konsesi dan pungutan yang dikenakan berdsarkan pada sewa tetap suatu ruang,bukan
atas volume penjualan atau laba usaha penggunaan ruang tersebut.dalam upaya
memaksimumkan pendapatan,Bandar-bandar udara Negara sedang berkembang juga
kalah dalam adu kekuatan.
a. Struktur
Biaya Bandar Udara
1.
Jenis-jenis Biaya
(Norman
Ashford & paul H. Wright, 1979: 12-13)
a. Pengeluaran
Untuk Operasi
1. Biaya
pemeliharaan, besarnya tidak bergantung pada volume lalu-lintas untuk
kawasan pendaratan (landas pacu, landas hubung, landas parkir, pencahayaan,
dll).
2. Biaya
Operasi, besarnya bergantung pada volume lalu-lintas untuk administrasi dan
staf, perlengkapan, dan pengamanan.
b. Pengeluaran
bukan untuk Operasi
Pengeluaran
jenis ini mencakupbiaya yang tidak dapat dibatalkan yang mencakup pembayaran
bunga dan biaya penyusutan asset tetap seprti landas pacu, landas hubung.
2. Komposisi
Biaya
(Dari
Rigas Doganis, 1992: 45-48: Perbandingan Nilai dalam struktur biaya diambil
dari biaya rata-rata bandar udara Eropa Barat tahun 1980-an)
a. Biaya
staf (42%) mencakup petugas penanganan penumpang dan bagasi,
penanganan kargo, jasa boga, pelayanan toko bebas pajak.
b. Biaya
modal (22%) mencakup pembayaran bunga dan biaya Penyusutan.
c. Biaya
operasi lainnya (11%).
d. Biaya
administrasi (4%).
e. Biaya
pemeliharaan dan perbaikan (9%).
f. Layanan
yang dibeli dari luar (12%) seperti air bersih, tenaga listrik, dll.
3. Biaya
Rata-Rata
Kondisi
ini menunjukkan, bahwa konsentrasi lalu-lintas udara dalam satu daerah dengan bandar-bandar
udara besar dalam jumlah sedikit akan mengeluarkan biaya bandar udara lebih
rendah dibandingkan dengan menyebarkan layanan udara ke bandar-bandar udara
kecil dalam jumlah banyak.
b. Sumber-sumber
Pendapatan Bandar Udara
1. Pengukuran
keluaran Bandar Udara
a. Pergerakan
Angkutan Udara
Keluaran
(output) bandar udara dapat diukur melalui jumlah pergerakan yang ditangani
(tinggal landas dan pendaratan) yaitu kegiatan landas pacu, landas hubung, dan fasilitas
yang berkaitan dengan jumlah pergerakan peswat terbang.
b. Penumpang
dan Kargo yang Ditangani
Keluaran
bandar udara dapat pula diukur melalui volume penumpang atau kargo dan pos
datang atau diturunkan dan yang berangkat atau dinaikkan, berkaitan dengan
ukuran dan keadaan fasilitas terminal.
c. Satuan
Muatan (work-load units atau WLU)
Keluaran
bandar udara jenis ini diukur pada satuan penumpang dan kargo secara
bersama-sama, dengan menyatakan satuan penumpang ke dalam ekivalen berat seperti
passenger tonnes dan passenger tonne-kilometers.
2. Kategori
Sumber Pendapatan Bandar Udara
(Disimpulkan
dari Rigas Doganis, 1992: 53, 54)
a. Pendapatan
Aeronautical atau Lalu-Lintas
Jenis
pendapatan ini bersumber langsung dari pengoperasian dan pendaratan pesawat
udara, penumpang atau kargo
b. Pendapatan
Non-Aeronautical atau Komersial
Jenis
pendapatan ini bersumber dari kegiatan komersial yang tidak berkaitan dengan pesawat
udara di terminal dan lahan bandar udara (airport land).
3. Komposisi
Pendapatan
(disarikan
dari Rigas Doganis, 1992: 54-55)
Perbandingan tentang
struktur pendapatan diambil dari Pendapatan rata-rata bandar udara di Eropa
tahun 1989:
a. Pendapatan Aeronautical
(lalu lintas) sebesar 56% yang terdiri atas pendaratan pesawat terbang 21%,
layanan penumpang 20%, parkir pesawat 1%, penanganan 13%, lain-lain 1%.
b. Pendapatan
Non-Aeronautical (komersial) sebesar 44% yang terdiri atas pendapatan sewa 8%,
konsesi 16%, tagihan 4%, penjualan langsung 4%, parkir kendaraan 2%, lain-lain
10%.
4. Perubahan
Proporsi Sumber Pendapatan
(disarikan
dari rigas Doganis, 1992: 54-55)
Dari hasil pengamatan
terhadap bandar-bandar udara di Eropa diperoleh bahwa bandar udara yang lebih
kecil cenderung hampir keseluruhan sumber pendapatannya datang dari kegiatan
aeronautika. Dengan bertambah banyak lalu-lintas yang dilayani, pendapatan bandar
udara dari sektor komersial kontribusinya meningkat dalam pendapatan total.
c. Dasar
Perhitungan Pembebanan biaya
1. Biaya
Pendaratan (Landing fee)
Jenis-jenis
formula pungutan berdasarkan berat, sebagai berikut :
a. Tingkat
harga tetap untuk setiap tonne atau satuan berat jenis lain, tanpa
memperhatikan berat keseluruhan, sehingga total pungutan menjadi jumlah tonne
dikalikan satuan harga/tarif.
b. Tingkat
harga berbeda-beda untuk setiap satuan berat menurut berat keseluruhan, semakin
berat harga keseluruhan semakin tinggi harga/tarif setiap satuan.
c. Tingkat
harga ditentukan secara kumulatif atau interval berat tertentu.
2. Biaya
Parkir dan Hanggar
Biaya ini mencakup
penempatan pesawat udara di apron, taxiways ramps, atau hanggar. Besar pungutan
berdasarkan pada berat pesawat udara atau luas ruang yang dibutuhkan yaitu
bentangan sayap dikalikan panjangnya.
3. Biaya
untuk Penumpang
Biaya penumpang, biasanya
diberlakukan bagi penumpang yang berangkat saja, tetapi beberapa bandar udara
memberlakukannya terhadap penumpang yang datang melalui bandar udara yang
bersangkutan.
4. Biaya
untuk bidang aeronautical lain
a. Biaya
untuk alat bantu navigasi terminal
Biaya ini berasal dari
beberapa bandar udara yang tidak memasukkan biaya pengawasan lalu-lintas udara
untuk pendekatan dan biaya selama di darat ke dalam pendapatan pendaratan
pesawat udara atau juga tidak dicantumkan secara terpisah.
b. Biaya
untuk penjualan bahan bakar
Biaya ini sebagai royalti
terhadap konsesi penjualan bahan bakar di bandar udara di samping pendapatan
dari lahan.
c. Biaya
untuk Fasilitas Khusus
Biaya ini mencakup dari
penggunaan fasilitas naik turun penumpang yang dihitung terpisah antara
garbarata dan kendaraan untuk penumpang atau hal-hal lain yang diatur berbeda
antara bandara satu dengan bandara lainnya.
d. Kebijakan
Harga
1. Faktor
yang Berpengaruh dalam Kebijakan harga
Mengacu pada prinsip
tersebut, penetapan harga tidak terlepas dari konsekuensi-konsekuensi sebagai
berikut :
a. Kesediaan
pemerintah mendukung pengembangan dan investasi bagi bandar udara, bahkan
memberikan subsidi jika menghadapi kerugian dalam beroperasi.
b. Kebijakan
harga cenderung didasarkan pada penutupan biaya yang dikeluarkan bandar udara.
c. Bandar
udara seharusnya terbuka dan bebas bagi semua pengguna tanpa membeda-bedakan
antara pengguna satu dari lainnya (pesawat udara milik sendiri atau asing).
2.
Jenis kebijakan
a. Penetapan
harga rata-rata, tanpa memperhitungkan biaya yang dibebankan pada bandar udara
oleh pengguna secara individual.
b. Penetapan
harga rata-rata bagi pesawat udara berukuran besar yang memerlukan landas pacu
lebih panjang dan lebih kuat.
c. Pengenaan
harga lebih tinggi pada pungutan untuk pendaratan pesawat atau pungutan untuk
penumpang bagi penerbangan jarak jauh, atas dasar bahwa biaya bandar udara
merupakan porsi kecil saja terhadap biaya operasi keseluruhan.
4.
Kesimpulan
Pemasaran lebih berhubungan dengan pelanggan dibandingkan dengan fungsi
bisnis lain. Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai dan
kepuasan kepada konsumen adalah inti pemikiran dan praktek pemasaran. Definisi
dari pemasaran sendiri adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk
mendapatkan laba. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik konsumen baru
dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen dengan cara
memberikan kepuasan. Pemasaran yang masuk akal menjadi penentu keberhasilan
setiap perusahaan besar atau kecil bereorentasi yang laba atau nila laba domestik
ataupun global. Pemasaran berlangsung selama adanya produk yang dihasilkan
perusahaan, berusaha mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang
telah ada dengna meningkatkan daya tarik dan kinerja produk, belajar dari hasil
penjualan poduk dan mengelola kinerja dengan baik. Jika perusahan dapat
memahami konsumen dengan baik, menciptakan produk yang memberikan nilai unggul,
menetapkan harga, mendistribusikan dan mempromosikan dengan efektif,
produk-produk tersebut akan terjual dengan
muda. Adapun dalam pemasaran dikenal istilah Bauran Pemasaran (Marketing)
Alat promosi yang digunakan tiap perusahaan juga dapat berbeda
tergantung dari kebutuhan dan tujuan perusahaan masing – masing. Alat-alat
promosi penjualan adalah kupon, potongan harga, premi, program pemasarn
loyalitas, kontes, undian,sample dan promosi pembelian. Pada hakikatnya promosi
adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran
adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi